Demam Korea atau lebih dikenal
dengan Hallyu saat ini sedang terjadi diberbagai negara di dunia,
termasuk Indonesia. Umumnya demam Korea ini memicu orang-orang untuk
mempelajari bahasa Korea atau budaya Korea
Berawal dari drama-drama korea
yang lebih dahulu mencuri hati penggemarnya di Indonesia, seperti Winter
Sonata, Endless Love hingga Full House. Seiring drama Korea yang
semakin diterima di Indonesia, muncul pula kegemaran akan jenis musik K-Pop
(Korean Pop).
Fenomena Hallyu atau Koren
Wave ini ternyata berdampak pula pada pariwisata. Lokasi syuting drama Korea
menjadi objek wisata para turis, bahkan tidak sedikit pula yang berimpian untuk
menuntut ilmu di negeri gingseng tersebut. Semakin banyak turis yang mendatangi
Korea tentu saja mempengaruhi devisa negara. Korea juga mampu mendekatkan diri dengan
para turis secara emosional.
Fenomena K-Pop sendiri telah
banyak menghipnotis para penggemarnya lewat konser-konser yang akhir-akhir ini
sering berlangsung. Hal tersebut membuat para penggemar tak tanggung-tanggung
merogoh kocek yang dalam. Tak sedikit pula yang jauh-jauh hari menabung demi
bertemu sang idola. Contohnya saat Super Junior menggelar konser SS4 di Indonesia
pada April 2012 lalu. Konser tersebut memecahkan rekor sebagai artis yang
menyelengarakan konser 3 hari berturut-turut di Indonesia. Seluruh tiket yang dijual
pun sold out, padahal dari segi harga, tiket tersebut bukan tiket yang murah
untuk sebuah konser.
K-Pop muncul diwaktu yang
tepat dan difasilitasi kemajuan teknologi dan internet yang mampu menyedot
penggemar. K-Pop menguasai dunia dengan kreatifitas, pendekatan budaya dengan
cara yang canggih. Produk elektronik, musik, film, dan lain-lain adalah elemen-elemen
di negara Korea. Semua elemen-elemen tersebut berada dijalur masing-masing tetapi tetap saling mendukung. Pada akhirnya
Korea terdongkrak dan mampu menguatkan posisi mereka di dunia.
Kapan fenomena ini berakhir? Selama
Korea selalu berusaha lebih kreatif dan inovatif menghasilkan karya-karya yang lebih menarik untuk di konsumsi
masyarakat. Tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan berlangsung lama. Ini
yang harusnya memotivasi kita untuk mencintai dan bangga pada budaya sendiri
sebagaimana Korea yang selalu mencintai dan bangga terhadap negaranya.
Kirim kritik dan saran di SMTOWN_JKT@yahoo.com. Dan jangan lupa follow twitter kami di @SMTOWN_JKT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar